PKM-17 Seri III, Tari Rantak Kudo yang Memukau
PKM-17 Seri III, Tari Rantak Kudo yang Memukau

Kebudayaan Minangkabau itu amat indah, tapi tak sekadar indah saja, melainkan juga sarat dengan edukasi untuk masyarakatnya.

"Maka kesenian sebagai bagian dari kebudayaan yang memperindah, jangan sampai tenggelam bahkan jangan sampai hilang," kata senator asal Sumbar, Muslim Yatim ketika membuka dengan resmi acara PKM-17 di Ladang Tari Nan Jombang, Jumat malam.

Malam ini, ia mengaku sangat surprise ketika didaulat membuka sebuah acara kebudayaan ini.

"Saya tidak mengira kalau ada gedung pertunjukan sebaik ini di Padang," ujarnya.

Ia juga mendukung penuh kegiatan yang diinisiasi oleh Pusat Kebudayaan Minangkabau (PKM) untuk menampilkan kesenian-kesenian tradisi Minangkabau yang mulai langka setiap tanggal 17 ini.

PKM17 malam ini adalah seri ketiga digelar sejak diluncurkan tiga bulan lalu. 

Pada seri ketiga ini, seperti disampaikan oleh Sekum PKM, Yulizal Yunus akan ditampilkan tari Rantak Kudo dari Airpura Kabupaten Pesisir Selatan. 

Sebenarnya tari Rantak Kudo yang asli sudah tidak ada lagi. Menurut koreogrqfer Ery Mefri, Tari Benten yg ditampilkan malam ini adalah modifikasi dari tari Rantak Kudo. "Tapi masih mengikuti alur tari Rantak Kudo," kata pimpinan Nan Jombang Dance Company itu. 

Selain itu ada tiga tarian langka lainnya yang tampil malam itu, termasuk Tari Sikambang Manih dan Tari Kain. 

Tarian itu ditampilkan oleh Sanggar Puti Gubalo Intan pimpinan Junaidi Can.

Tari Sikambang Manih adalah tarian yang dimainkan enam penari perempuan dengan diiringi pesinden yang mengantar cerita.

Hentakan kaki para penari memang terdengar seperti telapak kuda yang berderam-deram meningkahi suara rebana dan gendang ynag ditabuh pesinden.

Tabuhan rebana dan gendang yang pelan tapi melecut jantung bak lagu blues dimainkan. Terasa ada nuansa magis nya.

Seperti lazimnya tarian Minangkabau, dasar geraknya banyak mengambil gerakan silat, Tari Sikambang Manih ini juga seperti itu.

Sedang Tari Benten dimainkan berpasangan dengan mengikuti irama tagihan rebana serta suara sindrom yang mengantar cerita.

Begitu juga dengan Tari Kain, yang disadarinya silat seksi silat pesisir. (Khazminang.id)



Tulis Komentar

(Tidak ditampilkan dikomentar)